• Twitter

28 Juli 2015

Kesenyapan yang mempesona


Sebuah film bisu sutradara Michel Hazanavicius ini membuat saya tercengang, pertama kali saya melihat film ini, saya kira ini film pada tahun 1927 yang sesuai dengan setting di dalam film, ternyata tidak, ini film tahun 2011 dan menjadi film pemenang Oscar tahun 2012. Film yang bercerita tentang George Valentine yang merupakan seorang actor yang sukses pada zamannya yaitu pada tahun 1927, ia seorang idola yang hidup damai dengan segala popularitas yang dimilikinya. George bertemu  Peppy Miller yang mulanya adalah penggemar George, namun ketika ia datang ke Kinograph dan mengikuti audisi ia pun lolos dan semakin lama ia menjadi aktris hingga menjadi pemeran utama dalam sebuah film. Saat era film bersuara mulai muncul, karir Valentine tiba-tiba menurun sementara Peppy justru naik daun,

Film ini menggambarkan bagaimana terjadinya peralihan dari film bisu ke film suara. Uniknya film ini adalah bagaimana sebuah film bisu dalam film ini diberlakukan, melihat film ini sama halnya dengan melihat sebuah kenyataan bahwa dahulu pernah ada sebuah film yang begitu berpengaruh dalam dunia namun kini telah mati, yaitu film bisu dan film hitam putih. Padahal jika kita berbicara soal industry, film tentu selalu mengalami perubahan, film bisu tidak selamanya akan bertahan, akan ada masanya film bisu akan berakhir dan tergantikan oleh perubahan teknologi yang semakin maju dan berkembang. Kemudian film bersuara yang akhirnya eksis, ia telah memberikan dimensi lain yang dicpitakan sebuah film, dan tentu saja musik, yang di ciptakan untuk menambah drama dan emosi pada sebuah film. Berbicara soal industry selalu berkaitan dengan teknologi, sama halya kini kamera analog dibeberapa negara sudah tidak diberlakukan lagi, khususnya Indonesia, teknologi kini mengarahkan kita pada kecanggihan alat yang semakin lama semakin berkembang, kini sudah ada kamera digital, sehingga membuat film pun sudah tidak lagi berwarna hitam putih. Hal ini seolah “menyentil” kita bahwa film tidak melulu berbicara soal idealisme, setiap orang dalam membuat film tentu memiliki idealisme masing-masing, namun ada hal yang perlu digarisbawahi disini bahwa kita harus mengikuti perkembangan zaman.
Pada film The Artist ini unsur ekonomi juga berperan penting didalamnya, ketika film bersuara muncul, George membuat sebuah film dengan harapan ia akan sukses, akan tetapi rencananya telah gagal, ia malah mengalami kebangkrutkan, karena uangnya telah dihabiskan dengan membuat film tersebut. Pada saat itu perekonomian George semakin memburuk, dan ia juga diusir oleh istirnya. Ia melihat Peppy yang sudah terkenal sekarang telah melupakannya, padahal tidak sama sekali, Peppy selalu ada untuknya. Sebuah kutipan dari Peppy Miller dalam film The Artist, “Yang lama telah berlalu, yang baru telah datang. Berilah jalan bagi yang muda.” Kutipan ini mengingatkan George dan kepada semua filmmaker pada zaman tersebut bahwa yang lama (film bisu) telah berlalu dan saatnya kita menyambut yang baru (film bersuara), saatnya kita memanfaatkan apa yang baru muncul ini. Hingga akhirnya Peppy membantu George kembali beraksi di sebuah produksi sebuah film musical dan dibintangi oleh Peppy dan George. 

0 Komentar:

Posting Komentar