• Twitter

21 April 2015

KEBEBASAN

Q: Anak-anak kecil yang berlarian. Para remaja yang mengayuh sepeda. Dan keluarga kecil tertawa riang di ruang tamu. Itulah kebebasan?
A: Tentu bukan
Q: Lalu?
A: Kebebasan itu seperti burung yang terbang kemanapun ia ingin. Kebebasan itu seperti lumba-lumba yang berenang kemanapun ia ingin
Q: Jadi? Menurutmu itu kebebasan? Kau memberi contoh binatang. Apa kau ingin menjadi binatang?
A: Tentu tidak
Q: Lalu?
A: Kadang kau perlu melihat binatang untuk tau apa itu kebebasan


Terkadang, aku belum siap untuk menjadi lilin yang rela terbakar demi memberi terang pada dunia
Terkadang pula aku belum siap meniru burung dan senantiasa berkicau merdu setiap paginya
Terkadang aku belum memahami hidup itu seperti apa
Bahkan aku tak memahami yang benar dan salah itu seperti apa
Aku pun tak mengerti yang baik dan buruk itu seperti apa
Aku?
Apalah aku ini...
Hanya seorang perempuan yang tak terdefinisi
Dan jika kau bisa lihat,
Sudah terlalu banyak perempuan sempurna diluar sana
Yah, kesempurnaan itu bersifat subyektif
Setiap orang memiliki definisi berbeda soal kesempurnaan
Tapi!!!
Mengapa kau pilih aku?
Bukankah kau mencari yang sempurna?
Bukankah kau mencari yang seiman?
Dan bukankah kau mencari perempuan untuk kau persunting?
Aku?
Apalah aku ini...
Katamu, “Sebab kau tak perlu sempurna”
Katamu, “Dan kau tak perlu seiman dengannku”
Hei, kau!!!
Jika aku tak perlu sempurna dan tak perlu seiman denganmu, maka sudah barang pasti bukan aku perempuan yang akan kau persunting.
Hei, kau!!!
Tolong lepaskan aku
Izinkan aku terbebas dari bayangmu
Sebab aku tak harus sempurna
Biarlah kesempurnaan menjadi milik-Nya
Biarlah aku tetap menjadi perempuan yang tak terdefinisi
Biarlah aku berkelana untuk mencari labuhan
Tolong lepaskan aku



Jakarta, 11 Maret 2015

0 Komentar:

Posting Komentar