• Twitter

21 April 2015

Perilaku seseorang terhadap kita adalah cerminan kita terhadap orang lain dibuktikan dalam cerpen “Manusia mencari kehangatan”


Sebuah cerpen berjudul “Manusia mencari kehangatan” membuka pikiran saya tentang manusia di era sekarang, cerpen karya Joseph Martin Bauer yang merupakan seorang penulis Jerman ini bercerita tentang seorang Simon Schmeller yang mencari uang dengan meminta orang-orang yang bekerja di gedung kementrian yang dimana mereka adalah orang-orang yang mudah iba, padahal awalnya Simon ini bukanlah siapa-siapa, dan orang-orang di dalam gedung kementrian tersebut memberi uang dengan mudahnya dan percaya dengan Simon. Cerita pendek ini membuka mata hati saya juga, betapa pentingnya berbuat baik kepada setiap orang. Saya pernah membaca sebuah teori yang disebut dengan “Behaviorisme teori”, secara singkat teori itu menjelaskan perilaku seseorang terhadap kita adalah cerminan kita terhadap orang lain.

Menurut saya cerita pendek ini adalah kritik kepada manusia di jaman sekarang, dilihat dari kenyataan-kenyataan yang dipaparkan di dalam cerita, lebih tepatnya kepada individualisme manusianya. Orang-orang yang bekerja di gedung kementrian bisa memperoleh “kehangatan”, mengapa kehangatan saya beri tanda petik? Karena kehangatan yang di maksud disini adalah kenikmatan manusia itu sendiri, hangat disini maksudnya adalah sebuah kenyamanan hidup yang banyak dicari oleh orang-orang. Seorang Joseph menggambarkan kenyaman baginya ada di gedung kementrian dan bukan hanya seseorang yang hanya sekadar berkunjung ke gedung kementrian saja yang akan mendapat kehangatan, seorang Simon Schmeller yang bukanlah siapa-siapa disini dan tidak memiliki pekerjaan pun bisa merasakannya. Bermula dari Simon yang bersikap baik kepada setiap orang, dan setiap ada orang yang kesusahan Simon selalu meminta sumbangan kepada orang-orang di gedung kementrian kemudian memberikan uang tersebut untuk orang yang Simon bantu, sebut saja Emmeram Noll salah seorang yang Simon bantu.
Cerita pendek “Manusia mencari kehangatan” ini juga salah satu kritik kepada manusia saat ini, dijelaskan dalam cerita bahwa orang-orang di gedung kementrian dengan mudahnya percaya pada Simon Schmeller yang meminta uang kepada mereka padahal mereka tidaklah mengenal Simon, dan Simon juga menyebutkan nama-nama orang yang ia bantu seperti Emmeram Noll, Hans Kridbel, Tobias Link dan Elfriede Rossman, dan tentu orang-orang di gedung kementrian tidak mengenal nama-nama tersebut. Namun bagi saya, apalah arti sebuah nama ketika seseorang benar-benar berniat akan membantu sesamanya. Kritik yang saya ingin sampaikan disini adalah, dunia semakin pragmatis dan segala sesuatu dinilai dari materi, dan pemberian sumbangan (dalam hal ini adalah uang) dari kementrian kepada Simon tampak seperti mentransformasi rasa iba dengan suatu hal yang terukur (yaitu materi)
Di akhir cerita diberitahukan bahwa ketika Simon meninggal, tidak ada satupun yang tahu nama, pangkat atau jabatan dari Simon ini sendiri. Seperti yang saya sebutkan tadi, apalah arti sebuah nama, namun disini Simon dikenal karena daftar sumbangannya. Dan tak ada yang menduga bahwa dalam proses penguburan Simon banyak orang yang membantu Simon dalam hal materi, bahkan jumlahnya jauh lebih besar dari biasanya.
Kesimpulannya, telah saya sebutkan bahwa betapa pentingnya berbuat baik kepada setiap orang, dan saya percaya  bahwa perilaku seseorang terhadap kita adalah cerminan kita terhadap orang lain. Jadi, ketika ada orang lain yang berlaku buruk kepada kita maka sadarlah bahwa mungkin kita juga pernah berlaku buruk pada orang tersebut, begitu sebaliknya. Dan, dalam cerpen ini terbukti bahwa ketika Simon banyak membantu orang maka Simon sendiri akan dibantu kelak. 

0 Komentar:

Posting Komentar