• Twitter

17 Juli 2020

AIR

Mulai detik ini, boleh aku memanggilmu, "Air"?

Tapi jika kau tidak mengizinkannya pun, aku akan tetap memanggilmu Air. hehehe

 

Kenapa air?

Karena aku ingin kisah kita seperti air. Let it flow, seperti air yang mengalir.. Yaa, Ketika kaget menerima kejutan, tolong jangan gunakan ego. Biarkanlah mengalir, layaknya air, ikutilah ke mana arus akan membawamu..



Taukah kau bahwa air ternyata berkali-kali menerima kejutan loh 🙂Kejutan yang paling sering dialami air, adalah saat ia merasa tenang namun sewaktu-waktu ombak datang dan bisa menenggelamkannya~

 

Taukah kau bahwa embun air di pagi hari, hadirnya selalu menyejukkan sekitarnya. Aku ingin menjadi sepertinya ke padamu, yaa menyejukkanmu~


Taukah kau tentang hujan? Dari hujan aku belajar bagaimana tetap bungkam menerima meski berkali-kali dijatuhkan~


Hari ini, aku bukan mau menyerah. Tapi aku memilih bungkam, untuk sementara. Memberi waktu kepada alam, agar bekerja sebagaimana mestinya. Karena aku percaya "Mestakung" (Semesta Mendukung), ya Semesta pasti mendukung, jika memang pada akhirnya akan bersama, pasti ada campur tangan semesta di dalamnya 
🙂🙂

 

Beberapa hari ini aku gelisah. Yah, entah kau tahu atau tidak. Tapi aku memang sedang se-Gelisah itu...

Jujur.. Aku merindukanmu..

Aku ingin sekali mengirim pesan kepadamu..

Ingin tau bagaimana kabarmu?

Ingin tau sampai mana perkembangan untuk urusanmu ke Jakarta?

Ingin tau, kira-kira aku bisa bantu apa?

Dan ketika semua tanya itu tak terjawab. Aku hanya bisa menangis.

Jujur.. Aku merasa tidak tenang jika hanya diam saja begini..

 

 

0 Komentar:

Posting Komentar