• Twitter

30 Oktober 2015

Sinar kekecewaan


 






















Ada sekelibat sinar saat aku tertidur pulas, terang, hingga diriku tak kuasa dan akhirnya memejamkan mata. Sinar yang sungguh tak kuharapkan kehadirannya. Sinar yang pada akhirnya membunuh harapan yang telah kutumbuhkan beberapa hari silam. Hingga pada akhirnya aku menyadari itu adalah sinar kekecewaan!

Kepada dia yang membawa sinar, diriku bahkan tak mengenal dirimu, diriku bahkan tak ingin mencari masalah denganmu, tapi mengapa kau datang seolah membuat segalanya menjadi runyam? Kau datang merenggut bahagia yang telah kutata rapi, kau datang memberikan segelas air mata untuk kutumpahkan. Kau? Sinar kekecewaan!

Kini diriku seorang diri, melangkah untuk mencari sebuah senyum, entah mengapa kehadiranmu membawa luka, senyumku pudar seketika. Kau? Sinar kekecewaan!


Sinar kekecewaan. Sudah tiga hari semenjak kehadiranmu, tidurku menjadi tak tenang, tawaku menjadi hilang, rupanya kehadiranmu benar-benar mengusik kehidupanku. Kau, wanita yang kuanggap baik, rupanya memiliki lidah yang tajam, tanganmu mencekik leherku hingga berbekas luka, kakimu menendangku hingga kuterjatuh pada lubang kepedihan. Kau, wanita yang sangat ingin ku tampar hingga kau rasakan juga kesakitan yang kurasa. Kau! Benar-benar mengubah kehidupankku! Dasar sinar kekecewaan!

Sinar kekecewaan. Kau berhasil merusak segalanya, segalanya tanpa terkecuali! Bahkan kau mampu mengubah paradigmanya hingga ia membenci sosokku. Mungkin bukan benci, mungkin marah? Atau mungkin kecewa? Entahlah. Karena aku tak mengerti isi hatinya. Yang kutau, ia berubah padaku semenjak kehadiranmu. Tapi sungguh tak kusayangkan, mungkin kehadiranmu membantuku membuka mata, bahwa mungkin juga ia adalah sosok yang tidak baik?

Sinar kekecewaan. Sungguh aku masih bertanya-tanya, apa salahku padamu? Jika kau mempermasalahkan suatu hal kecil, sebaliknya, aku seharusnya bisa mempermasalahkan hal kecil begitu dulu padamu. Tapi aku memilih diam karena memang tak penting untuk dibahas. Kau malah mencari gara-gara! Ah dasar bocah!

Sinar kekecewaan. Aku gelisah, hampir setiap hari sejak kehadiranmu, sungguh aku gelisah. Ada harapan yang tiba-tiba pudar, ada keinginan yang tiba-tiba lenyap, ada cinta yang tiba-tiba hilang. Semua karena kehadiranmu! Ah dasar sinar kekecewaan!

Kepada lelaki yang sedang bingung hatinya, percayalah ini semua bukan tidak beralasan, aku berubah, karena kegelisahan akibat kehadirannya. Sinar kekecewaan! Kehadirannya mengubah diriku, tubuhku lemas, mataku sembab, semua menjadi tak tenang. Aku lelah...

0 Komentar:

Posting Komentar