• Twitter

9 April 2018

TIDAK ADA GUNANYA MELAKUKAN PEMBELAAN DIRI

Entah mengapa hari ini aku tiba-tiba sedih, bukan, tenang, bukan karena masalah cinta.
Ini adalah kisah, tentang seorang Bella, yang terbawa perasaan, dan akhirnya menganggap dirinya sendiri bodoh!!!
Hari ini, entah hari ke berapa aku menulis plot, dan aku merasa selalu gagal! Ya! Aku mengakui diriku sendiri telah gagal!
Tapi, aku mencoba menyelami hatiku yang terdalam. Bagian diriku yang manakah hingga aku tak mampu melakukan semua ini? Aku seperti bukan Bella. Atau orang lain membuatku menjadi bukan Bella?
Aku menghela nafas, berat, berat sekali menerima kenyataan hari ini.


Aku senang ketika ada yang bilang “Kalimat kamu masih seperti novel”, ya aku senang mendengarnya, tapi kalimat setelahnya, membuatku rapuh seketika “Tapi ini membuat saya confused”. BRAK!!! Seperti seseorang yang memukul meja dengan sangat keras. Tau rasanya? SAKIT!!! Tapi kesakitan itu malah menjadikan api di hatiku membara, ya aku begitu semangat untuk membuktikan bahwa, Aku pasti BISA!
Anggap saja kejadian itu sebulan yang lalu. Seharusnya hari ini aku BISA kan? Seharusnya aku BISA MENULIS LEBIH BAIK! Seharusnya... Tapi aku tidak tau apa rencana Tuhan. Hari ini malah aku berhenti menulis plot. Awalnya bukan karena aku menyerah. Tapi, pada akhirnya aku mengaku saja, bahwa ya, AKU MENYERAH! Lebih tepatnya aku menyerah karena aku baru menyadari satu hal. Satu hal itu adalah, AKU BODOH!
Ya, kau bodoh, karena aku tak mampu menjadi yang mereka inginkan. Aku terlalu bodoh hingga aku menyia-nyiakan waktu sebulan, tapi ujung-ujungnya aku tetap tak mampu melakukan apa yang mereka harapkan. Aku ingin menangis, demi apa pun juga aku ingin sekali menangis. Aku ingin melakukan pembelaan, tapi untuk apa? Seperti tak ada gunanya. Tanganku gemetaran. Aku seperti ingin kabur, saat mereka semua memuji dia. Ya, dia! Dia yang akhirnya dapat membuktikan bahwa dirinya memang lebih hebat dari pada aku. Aku ingin kabur. Aku ingin lari. Aku ingin teriak. Aku ingin menangis, saat itu juga. Tapi aku tak bisa. Aku hanya bisa menunduk lesu. Aku rapuh Tuhan, kau tahu aku rapuh, aku lemah seketika. Kepercayaan diriku langsung runtuh seutuhnya, tak tersisa sedikit pun. Aku bodoh.
Tuhan, rencana apa yang sedang kau persiapkan? Aku lelah menangis, Tuhan. Aku harus apa? Tuhan, bantu aku. Kumohon. Bantu aku...

0 Komentar:

Posting Komentar