• Twitter

2 Agustus 2014

Untuk Langit yang hari ini tak tersenyum~



Hari ini, entah aku yang sengaja ingin bertemu, atau memang alam membantu kita untuk bertemu, tapi apa pun alasan itu, aku tentu bahagia setiap ada pertemuan diantara kita.
Kita? Yah aku sadar siapa kamu, siapa aku, dan tentunya siapa dia.
Dia yang bisa membuatmu bahagia saat aku yang membuatmu terluka, dia yang ada disampingmu saat aku jauh darimu, dan dia yang sayang padamu mungkin melebihi sayangku padamu. Tentu aku tak berani mengatakan aku sangat amat menyayangimu, sebab aku masih liar disana, sebab hati ini tidak dirantai apalagi dijinakkan. Karena sekuat apapun seseorang menyelimuti hati ini, masih saja ia mencari sang pemiliknya, walau ia tau sang pemiliknya berada jauh darinya...
Langit, ada cerita yang sejujurnya membuatku ingin menangis karena terharu. Hari ini begitu banyak ocehan tentangmu, tentu bukan dari mulutku, tapi dari mereka yang mencarimu. Yah mereka mencarimu, ingin melihat dirimu, dan mungkin sedikit berbincang denganmu. Tapi, ketika kau ternyata tak datang menghampiri, raut wajah mereka berubah, entah, aku tak tau mengapa, aku tak tau mengapa ada wajah kecewa didalamnya, aku juga tak tau mengapa mereka akhirnya hanya diam dan aku pun ikut terdiam.
Langit, bagaimana mungkin kau teralihkan, segala sesuatu tentangmu saja masih terdengar dari segala penjuru kehidupanku, selalu, dimanapun itu!
Langit, maafkan aku yang akhirnya memutuskan untuk kembali menunggumu, maafkan aku jika itu membuatmu tak nyaman karena ulahku, dan maafkan aku yang masih saja menyayangimu...
Langit, izinkan aku kembali bercerita tentangmu, izinkan aku kembali menyimpan rasa ini, dan izinkan aku memberi rasaku hanya padamu. Sebab bukan hanya aku yang ingin kamu, tapi juga “mereka yang mencarimu” hari ini ^^
Langit, sampaikan maafku untuk kekasihmu, sampaikan juga salamku untuknya. Sebab aku tau dia ingin menjadi pribadi yang bermanfaat bukan? Sungguh aku kagum padanya, ingin rasanya bertemu dan berjabat tangan dengannya. Ah sudah lupakan, itu hanya intermezo.

Langit, masih ingat dengan ‘Untuk Langit yang tersenyum’?
Saat aku membuatnya dulu, aku berjanji akan memberikannya padamu sebagai hadiah, kini aku tlah membuatnya dan menjadikannya nyata, dan aku akan memberikannya kepadamu, tapi jujur aku bingung, kau terlalu tak bisa dibaca dan diduga, aku bingung cara memberikannya dan bingung akan seperti apa tanggapanmu. Tapi jika boleh aku meminta, tolong jangan buat aku bingung, tolong yah lagit ^^
Langit, selama masih ada merah, masih ada wajahmu di lemariku, masih ada ‘Untuk Langit yang tersenyum’, dan masih ada segala sesuatu tentangmu, maka selama itu juga hati ini masih milikmu...
Langit, aku tak tau mengapa semua ini terjadi padaku, dan mengapa harus kamu orangnya? Semoga kelak kita bisa bersama kembali... Semoga...

3 Komentar:

sandusanu mengatakan...

kenapa nggak diungkapin saja? toh malah jadi beban dihati bila tak diungkapkan.

Me and My Collection mengatakan...

Ga mudah san :) mungkin ada waktunya tapi entah kapan ^^

sandusanu mengatakan...

yah, berani donk, daripada sakit hati, kalo emang dianya dk sayang lagi ya, nyari lain. jangan biarin kamu digantung, nunggu lama.

Posting Komentar