• Twitter

12 Agustus 2014

Merah dan Langit adalah dua sosok yang berbeda



Merah, entah yang keberapakalinya, malam ini aku kembali diingatkan denganmu, sosok yang tak dapat kudefinisikan keindahannya.
Begitu banyak cerita tentangmu, yang tentunya tak dapat kuartikan satu persatu melalui ucap yang tak terdengar ini, yah bagaimana mungkin terdengar, telingamu seolah tuli oleh ocehan-ocehanku. Setiap pertanyaanku tak ada satu pun yang terjawab, yah sebab ucapmu hanya kau peruntukkan untuknya, untuk dia yang kupikir adalah subtitusi. Atau mungkin aku salah?
Hingga suatu hari ada rasa kecewa yang teramat sangat, aku tak tau kau yang membuatnya sakit atau sebaliknya? Tapi tentu keduanya sama saja membuatku sakit. Kau tau tentang rasaku, kau tau tentang aku, iya kau tentu tau, iya kau pasti tau.

Merah dan Langit adalah dua sosok yang berbeda namun satu jiwa. Merah, adalah sosok yang mengertiku, yang selalu menjawab setiap pertanyaanku, yang pada akhirnya memberi jawaban untukku. Sedangkan Langit? Adalah sosok yang selalu diam, sosok yang tidak menganggapku penting, sosok yang mungkin membenciku, yah dan hari ini aku dibuat benci olehnya, kau berhasil langit. Kau hebat, setelah mengenalnya.
Merah, hari ini aku tak berani untuk membuka hati ini terlalu lebar lagi, entah rasa sakit apa yang muncul kali ini, rasaya sangat amat sakit, lebih sakit daripada mendengar kabarmu bersama dengannya. Lebih sakit saat aku harus melihatmu berfoto berdua dengannya, lebih sakit merah, lebih sangat sakit.
Merah, mulai saat ini, bolehkah aku memintamu satu hal? Hanya satu hal merah.
Aku hanya mencoba menjaga komitmen yang pernah kau titipkan, tapi jika dia memilihmu maka bukan salah kita saling menjaga rasa ini. Kau tau tentang rasaku, tapi aku tak pernah tau bagaimana rasamu. Kita mungkin memiliki mimpi yang sama kala itu, maka izinkan aku mewujudkan mimpi itu. Aku mungkin pernah merasakan jatuh cinta, tapi kau tau sekuat apa rasa cintaku untukmu. Aku mungkin pernah menyakitimu, tapi entah mengapa rasanya lebih sakit saat aku tak lagi bersamamu. Apapun, tak ada yang merubah rasa cintaku padamu, aku tak ingin kehilangan apapun, cinta itu hanya untukmu. Merah, aku akan kembali pada kenyataan, aku akan kembali membuat cerita dikota metropolitan, dan ini adalah keinginanku yang terakhir, aku akan menjaga hati ini (lagi), aku akan persembahkan sebentuk cinta yang tulus, hanya untukmu. Mungkin kota metropolitan memberi jutaan godaan, namun percayalah hati ini akan kokoh, hati ini akan kuat sekuat diriku yang pada akhirnya mampu melewati jutaan godaan di kerasnya ibu kota, kau tau itu merah. Yah, kau pasti  paham akan hal itu...
Oppa, Saranghae ^^
Merah, kembali aku diingatkan pada sebuah kata “Setia”, yah aku ingin merasakannya lagi, dan itu hanya kepadamu. Rupanya hingga detik ini tak ada yang mampu mengeliminasimu...

0 Komentar:

Posting Komentar