• Twitter

22 Mei 2014

Tapi sayangnya aku tak diizinkan…

Aku tak tau rasa apa yang muncul setiap kali aku melihatnya (lagi)
Tapi aku perlu tau dan aku ingin tau
Aku berharap aku tak bertemu dengannya,
Aku berharap aku dijauhkan darinya,
Aku berharap langkahku tak disejajarkan dengannya,
Aku berharap telinga ini tak mendengar tentangnya,
Aku berharap rasa ini tak muncul setiap kali mengenangnya,
Mengenang?
Yah tentu, segala hal tentangnya kini hanya kenangan.
Aku sakit, ketika tak lagi ada dia
Aku lemah, ketika aku benar-benar sendiri.


Sempat aku meminta, tapi tak diberi
Pernah aku bahagia, tapi kemudian disakiti
Ingin aku setia, tapi kemudian dikhianati
Dan kemudian aku dikecewakan (lagi)
Apa memang harus seperti ini?
Kenapa harus ada pertemuan jika dipastikan ada perpisahan?
Kenapa harus ada cinta jika dipastikan ada ketidaknyamanan?
Kenapa harus ada rindu?
Kenapa harus ada komitmen?
Kenapa harus ada konsisensi?
Kenapa?

Jika diizinkan, aku tentu masih ingin bersamanya
Aku masih ingin berbagi cerita dengannya
Aku masih ingin berbagi tawa dengannya
Aku masih ingin, aku masih ingin…
Tapi sayangnya aku tak diizinkan…

0 Komentar:

Posting Komentar