• Twitter

7 Agustus 2011

Bulan Ramadhan, bagaimana kita memaknainya?

Bulan Ramadhan…

Pernahkah kita berfikir, “Bulan Ramadhan lagi, ramadhan lagi, harus puasa lah, sholat teraweh, ngeluarin zakat, dan lain-lain”
Orang yang berfikir seperti itu tidak sedikit sepertinya, karena mereka menganggap setiap tahunnya pasti akan ada bulan ramadhan seperti ini.

Namun, benarkah fikiran orang yang seperti itu?
Saya rasa tidak benar, cobalah kita berfikir apa makna sebenarnya dari Bulan Ramadhan.
Tentunya Bulan Ramadhan bukanlah bulan yang biasa saja.

Bulan Ramadhan seharusnya dimaknai dengan perlakuan-perlakuan yang baik, bukan hanya puasa dan menahan lapar dan dahaga, kemudian mengeluarkan zakat dan sebagainya.
Memang benar, bulan Ramadhan ditandai dengan puasa dan disinilah letaknya kita untuk berjuang menahan semua itu, berjuang melawan godaan syaitan untuk melakukan hal-hal yang membatalkan puasa tersebut.
Selain itu, seharusnya di bulan ini kita mengintropeksi diri, apakah kita sudah menjalankan perintah Allah SWT yang ada dalam Al’Quran? Apakah kita bisa dikatakan sebagai manusia yang terpuji? Apakah kita bisa ikut merasakan apa yang orang lain rasakan? Apakah kita bisa tunduk melepaskan kesombongan kita dibulan-bulan lalu? Dan banyak hal lain yang menurut kita berat melakukannya.
Jika jawabannya ”tidak”, maka apa yang seharusnya kita lakukan?
Tentu saja, merubah diri untuk menjadi lebih baik, sebenarnya perubahan diri tak hanya dilakukan di bulan Ramadhan saja, dapat dilakukan kapan pun itu.
Untuk merubah diri sebenarnya tak susah, asalkan ada niat dan melakukannya dengan hati ikhlas, pasti kita bisa melakukannya, dan semuanya akan berjalan lancar.
Kalau kita memahami makna bulan ramadhan dengan sebaik-baiknya dan dengan perlakuan yang baik (alhasil dari perubahan yang nyata). Kita pasti yakin bahwa Allah akan menolong hamba-hambanya yang berdo’a kepadanya.

Dan, ada lagi yang aneh di bulan Ramadhan.
Terkadang saya melihat kenapa di Bulan Ramadhan banyak orang yang sering tidur?
Memang sih ada yang mengatakan “Tidur itu ibadah”, namun tidakkah sebaiknya kita melakukan hal-hal yang lebih berguna daripada tidur?
Kegiatan yang dapat membuat kita menjadi lebih baik, kegiatan yang dapat mempererat tali persaudaraan kita sesama manusia (misal dengan pegajian, tadarusan, dll), dan saling tolong-menolong sesama manusia, dan banyak hal-hal baik lainnya.
Sehingga, kita akan dapat menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. Untuk menjadi lebih baik, kenapa tidak? :)

Sumber gambar: http://www.google.co.id/ 

14 Komentar:

Anas mengatakan...

Bella, i like your post :p.. dan sebenarnya tidur adalah ibadah adalah hadist yang lemah.. met puasa!

Unknown mengatakan...

Hehe ..
Trima kasih maz, semoga bermanfaat ..
Iya, itu hadist lemah (yang juga aneh menurut saya) .. hehehehe

Aqmal mengatakan...

Kata lain.e gni brarti.. tidur ae ibadah apalagi beraktifitas??

Suara Memori mengatakan...

2 jempol dah...

Unknown mengatakan...

Iya, betul sekali ..
Berpuasa, beraktivitas yg baik-baik .. :D

(tuan) Putrie Jrs ♛ mengatakan...

betul betul betul..

tambahan be,
format penulisan judulnya salah..

noni fyrdha mengatakan...

iya, bulan ramadhan memang tempatnya introspeksi dan membenahi diri
semoga yg menulis juga melakukan hal yg sama sperti yang dituliskan. (introspeksi diri)

salam cantik
http://fyrdhazakaria.blogspot.com/

Unknown mengatakan...

@Putri : Trima kasih masukannya ..
Yg betul bagaimana?

@Noni Fyrdha : Iya, trima kasih ..
Semoga kita menjadi lebih baik dengan intropeksi diri ..
hehe :)

P.R mengatakan...

tidur bisa bermakna ibadah..
bisa juga tidak..
tergantung tujuannya..
OK. :)

Unknown mengatakan...

Ehm,, iya juga ..
Emang tujuan yg benar ap kalo tidur? (Tidur kan karena ngantuk tho? --a)

fajar mengatakan...

hahaha...
tugas pribadi menjadi sebuah postingan...
keren2, tapi gak sido...
wkwkwkwk

Unknown mengatakan...

Wehh, weh, weh ..
Yya sudahlah ..
Trima kasih .. :D

Ibnmalik mengatakan...

ramadhan itu menurut saya bulan yang paling istimewa..
bagaimana tidak, kita lihat sekeliling kita pada "berpesta" meyambut ramadhan..
sebelum ramadhan, banyak orang yang bikin kue apem
ketika ramadhan, masjid yg semula sepi jd rame
setelah ramadhan, bikin ketupat
jd sangat disayangkan kl dilewatkan begitu saja, apalagi cuma dipake tidur..
mari kita "berpesta amal" dengan memperbanyak tilawah, sedekah, dzikir dll..

Unknown mengatakan...

Membuat apem itu karena sudah tradisi yg disebut "Megengan", jadi sudah hal wajar bila menyambut Bulan Ramadhan dengan seperti itu ..
Iya, di Bulan Ramadhan juga pahala akan dilipat gandakan, saya setuju untuk "berpesta amal" tersebut .. :)

Posting Komentar