Sebuah film bisu sutradara Michel Hazanavicius ini
membuat saya tercengang, pertama kali saya melihat film ini, saya kira ini film
pada tahun 1927 yang sesuai dengan setting di dalam film, ternyata tidak, ini
film tahun 2011 dan menjadi film pemenang Oscar tahun 2012. Film yang bercerita
tentang George Valentine yang merupakan seorang actor yang sukses pada zamannya
yaitu pada tahun 1927, ia seorang idola yang hidup damai dengan segala
popularitas yang dimilikinya. George bertemu
Peppy Miller yang mulanya adalah penggemar George, namun ketika ia
datang ke Kinograph dan mengikuti audisi ia pun lolos dan semakin lama ia
menjadi aktris hingga menjadi pemeran utama dalam sebuah film. Saat era film
bersuara mulai muncul, karir Valentine tiba-tiba menurun sementara Peppy justru
naik daun,
Film ini menggambarkan bagaimana terjadinya peralihan
dari film bisu ke film suara. Uniknya film ini adalah bagaimana sebuah film
bisu dalam film ini diberlakukan, melihat film ini sama halnya dengan melihat
sebuah kenyataan bahwa dahulu pernah ada sebuah film yang begitu berpengaruh
dalam dunia namun kini telah mati, yaitu film bisu dan film hitam putih.
Padahal jika kita berbicara soal industry, film tentu selalu mengalami
perubahan, film bisu tidak selamanya akan bertahan, akan ada masanya film bisu
akan berakhir dan tergantikan oleh perubahan teknologi yang semakin maju dan
berkembang. Kemudian film bersuara yang akhirnya eksis, ia telah memberikan
dimensi lain yang dicpitakan sebuah film, dan tentu saja musik, yang di
ciptakan untuk menambah drama dan emosi pada sebuah film. Berbicara soal
industry selalu berkaitan dengan teknologi, sama halya kini kamera analog
dibeberapa negara sudah tidak diberlakukan lagi, khususnya Indonesia, teknologi
kini mengarahkan kita pada kecanggihan alat yang semakin lama semakin
berkembang, kini sudah ada kamera digital, sehingga membuat film pun sudah
tidak lagi berwarna hitam putih. Hal ini seolah “menyentil” kita bahwa film
tidak melulu berbicara soal idealisme, setiap orang dalam membuat film tentu
memiliki idealisme masing-masing, namun ada hal yang perlu digarisbawahi disini
bahwa kita harus mengikuti perkembangan zaman.
Pada film The Artist ini unsur ekonomi juga berperan
penting didalamnya, ketika film bersuara muncul, George membuat sebuah film
dengan harapan ia akan sukses, akan tetapi rencananya telah gagal, ia malah
mengalami kebangkrutkan, karena uangnya telah dihabiskan dengan membuat film
tersebut. Pada saat itu perekonomian George semakin memburuk, dan ia juga
diusir oleh istirnya. Ia melihat Peppy yang sudah terkenal sekarang telah
melupakannya, padahal tidak sama sekali, Peppy selalu ada untuknya. Sebuah
kutipan dari Peppy Miller dalam film The Artist, “Yang lama telah berlalu, yang
baru telah datang. Berilah jalan bagi yang muda.” Kutipan ini mengingatkan
George dan kepada semua filmmaker pada zaman tersebut bahwa yang lama (film
bisu) telah berlalu dan saatnya kita menyambut yang baru (film bersuara),
saatnya kita memanfaatkan apa yang baru muncul ini. Hingga akhirnya Peppy
membantu George kembali beraksi di sebuah produksi sebuah film musical dan
dibintangi oleh Peppy dan George.
0 Komentar:
Posting Komentar