Aku
tak tau rasa apa yang muncul setiap kali aku melihatnya (lagi)
Tapi
aku perlu tau dan aku ingin tau
Aku
berharap aku tak bertemu dengannya,
Aku
berharap aku dijauhkan darinya,
Aku
berharap langkahku tak disejajarkan dengannya,
Aku
berharap telinga ini tak mendengar tentangnya,
Aku
berharap rasa ini tak muncul setiap kali mengenangnya,
Mengenang?
Yah
tentu, segala hal tentangnya kini hanya kenangan.
Aku
sakit, ketika tak lagi ada dia
Aku
lemah, ketika aku benar-benar sendiri.
Sempat
aku meminta, tapi tak diberi
Pernah
aku bahagia, tapi kemudian disakiti
Ingin
aku setia, tapi kemudian dikhianati
Dan
kemudian aku dikecewakan (lagi)
Apa
memang harus seperti ini?
Kenapa
harus ada pertemuan jika dipastikan ada perpisahan?
Kenapa
harus ada cinta jika dipastikan ada ketidaknyamanan?
Kenapa
harus ada rindu?
Kenapa
harus ada komitmen?
Kenapa
harus ada konsisensi?
Kenapa?
Jika
diizinkan, aku tentu masih ingin bersamanya
Aku
masih ingin berbagi cerita dengannya
Aku
masih ingin berbagi tawa dengannya
Aku
masih ingin, aku masih ingin…
Tapi
sayangnya aku tak diizinkan…
0 Komentar:
Posting Komentar