“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana.
Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”
Itu adalah sebuah puisi karya Sapardi Djoko Damono, salah satu penulis kesukaanku. Entah mengapa puisi itu begitu melekat di dalam otakku. Yang aku pahami dari arti puisi itu adalah tentang patah hati, “kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu”. Sudah terlihat jelas kan, “Tak sempat diucapkan”, dan “Kayu yang terbakar dengan api yang menjadi abu”, artinya? “SIA-SIA”. Tapi sejujurnya, bukan itu arahku, lebih tepatnya aku ingin menemukan seseorang yang ingin kucintai dengan sederhana.
Sejujurnya juga, hari ini aku gelisah. Yaa, aku gelisah karena otakku dipenuhi oleh dirimu. Hatiku bergejolak, entahlah, seperti ada yang terpendam dan ingin kukeluarkan. Sejak kemarin, kenapa kau selalu muncul dalam lamunan dan kesendirianku? Kenapa?
Hfz, sejujurnya adalah nama yang tidak pernah bisa kulupakan. Seseorang yang masih melekat dalam jiwa, seseorang yang masih bisa membuatku menangis kala aku mengingatnya. Sudahlah, masa itu sudah lewat. Aku tidak mau membahasnya, takut kalau-kalau airmata ini keluar lagi dari singgasananya.
Aku ingin berbincang saja denganmu malam ini...
Ada banyak cerita, yang ingin kubagikan denganmu, tentangmu… Tapi jangan shock yaa, hahaha.
Pertama, aku punya dua hewan peliharaan di game HP, dan dua-duanya aku kasih nama “Fiz”, hahaha peace -v-
Kedua, aku selalu bilang ke mantan atau temen-temenku, kalo aku punya anak nanti, kalo cewek aku mau kasi nama “Sophie”, dan kalo cowok Namanya “Hafiz”.
Udah, dua aja dulu ya pembahasan obrolan kita malam ini. Sisanya next aja kalo kita ketemu (Iya kamu bener, ini kode biar kita bisa ketemu next time, hahaha)
Mengenai yang pertama, iya itu beneran loh, “Fiz”. Kapan-kapan aku tunjukin deh kalo kamu gak percaya. Karena seperti yang aku bilang, akutuh gak bisa ngelupain kamu ^^
It’s the truth! Dan mengenai hal yang kedua, alasannya sama :)
Tenang! Aku bukan mau merayu kamu. Aku cuma mau menyampaikan perasaan aku yang terdalam, yang selama ini terpendam dan kamu pasti gak tau kan? Iya karena kenangan kita yang –mungkin terbilang- buruk. Jadi kamu pasti udah ngelupain aku. Maaf ya, saat itu aku tidak pandai dalam masalah romansa dan tidak tau bagaimana harus bersikap kepada orang yang jauh dari aku, iya, maaf aku harus bilang kalo kita jauh, dan aku gak bisa menjalin hubungan jarak jauh. Maaf...
Oke akhirnya sampai pada tujuan, apasih sebenernya tujuan aku nulis kayak gini? Ini bukan obrolan tanpa arah dan tujuan yang tidak jelas. Kalau kamu meresapi setiap tulisanku tentang kamu, mungkin kamu akan paham, bagaimana perasaan terdalamku. Aku mungkin selama ini terlihat baik-baik saja, bercengkrama denganmu di social media, menanyakan kabar, dan berdoa agar semuanya berjalan lancar. Tapi pahamilah, setiap chat itu usai, hatiku kembali bergejolak, ingin berteriak dan menghampirimu. Tau gak sih? Rasanya mau marah sama diri sendiri, ingin memaki “Udah tau bakal nyesel! Kenapa ditinggalin? Masih sayang kan? Kenapa Cuma diem? Gak mau ngomong apa-apa sama dia? Bodoh banget aslik!!!” Itu adalah kalimat cacian yang keluar dari lubuk hatiku yang paling dalam. Plis jangan ikutan marahin aku yaa, aku juga kasian sama diri sendiri dimarahin mulu, hihihi.
Udahan deh ngobrolnya, ini beneran sebenernya banyak banget yang pengen aku sampein, tapi asli sih kayaknya kita harus ketemu ;) Aku tunggu yaa pertemuan kita selanjutnya ;)
PS: Sebenernya ada beberapa tulisan yang aku tulis untuk kamu di blog ini. Tapi, jangan dibaca loh, nanti sedih :p
0 Komentar:
Posting Komentar