Malam yang terlalu dingin ini menemani kesendirianku yang berteman sepi. Aku yang tak terdefinisi. Aku bahkan
bingung pada diriku sendiri, yang terlalu naif, pecundang, dan tak tau diri.
Mencoba untuk ingin mengulang segala rasa yang pernah ada. Tapi aku bahkan
tidak jujur pada diriku sendiri. Entah aku yang terlalu bodoh, atau aku hanya
takut pada realita?
Yaaa, realita yang tak pernah sejalan dengan
hati, yang selalu bertolak belakang dengan mimpi. Yaaa, mungkin aku takut pada
realita. Dan aku terlalu bahagia akan mimpi.
Memimpikanmu masih menjadi hal paling
menyenangkan.
Atau mungkin, aku memang terlalu bodoh. Mengharapkan
hal yang mustahil terjadi. Memilih untuk menjadikanmu nyata, bahkan dalam mimpi
saja kau tak pernah terasa begitu nyata. Bagaimana mungkin kamu akan
benar-benar nyata (?)