Merah, entah yang keberapakalinya, malam ini aku
kembali diingatkan denganmu, sosok yang tak dapat kudefinisikan keindahannya.
Begitu banyak cerita tentangmu, yang tentunya tak
dapat kuartikan satu persatu melalui ucap yang tak terdengar ini, yah bagaimana
mungkin terdengar, telingamu seolah tuli oleh ocehan-ocehanku. Setiap
pertanyaanku tak ada satu pun yang terjawab, yah sebab ucapmu hanya kau
peruntukkan untuknya, untuk dia yang kupikir adalah subtitusi. Atau mungkin aku
salah?
Hingga suatu hari ada rasa kecewa yang teramat
sangat, aku tak tau kau yang membuatnya sakit atau sebaliknya? Tapi tentu
keduanya sama saja membuatku sakit. Kau tau tentang rasaku, kau tau tentang
aku, iya kau tentu tau, iya kau pasti tau.