Kurang pemahaman mengenai filosofi mutiara mungkin
akan berdampak seperti ini,
Kurang pemahaman mengenai arti setia yang
sesungguhnya mungkin juga akan berdampak seperti ini,
Kuucapkan terima kasih kepada burung yang sempat
terbang bebas di dunia,
Kepada dia yang kini entah dimana.
Aku tak meminta apa pun saat ini,
DIAMku telah usai,
DIAMmu? Akan sampai kapan?
Aku lelah untuk memulai,
Jika memang harus aku menunggu,
Aku akan lakukan itu,
Jika memang itu keputusanmu,
Aku akan hargai itu.
Setiap jejak kakiku,
Setiap hembus udaraku,
Setiap gerak wajahku,
Semua tak mampu menemukanmu,
Semua bisu,
Semua buta,
Semua tuli,
Aku? Lagi-lagi hanya bisa DIAM.
Dan karena aku lelah untuk memohon.
Apa pun deskripsi bebasmu,
Dan deskripsi liarmu,
Aku cukup tau saja.
Sakit?
Tentu…
Aku hargai setiap kata-katamu,
Aku pelajari setiap huruf darimu,
Aku membaca setiap kalimatmu,
Aku kira aku akan mendapat kejutan yang
membahagiakan,
Nyatanya, aku mendapat kejutan duka yang menyakitkan…
Yah, aku cukup tau saja…
Aku kira aku akan selalu tersenyum ketika mendapat
namamu di ponselku,
Nyatanya, itu tak terjadi lagi…
Aku kira aku akan baik-baik saja sesaat tanpamu,
Nyatanya, itu tak berlaku lagi…
Yah, aku cukup tau saja…
Hariku memang tak sepi,
Hariku tak kosong dan sendiri,
Yah hariku penuh warna warni,
Juga ditemani kesibukan ini,
Aku boleh kan mengikuti setiap kegiatan?
Ini juga cara mantan kekasihmu untuk meluapkan
perasaannya.
Dan mungkin ini juga caraku…
Terimakasih merah,
Malam nanti izinkan aku terlelap bersama merah dan abu-abu.
Dan….. Bersama harumnya coklat…..
0 Komentar:
Posting Komentar