Saat-saat yang suram, namun penuh makna ^^

Ehhmm, berbicara tentang masa kecil itu gak akan ada habisnya, kalau lagi mengingat masa kecil itu jadi ketawa-ketawa sendiri, bagaimana tidak? Masa kecil merupakan masa yang indah, lucu, dan saat polos-polosnya kita, hihihi

Tapi, kalau masa SD, itu masa ya paling suram bagiku :’(

Ya, masa SD  …

Postingan ini sengaja saya buat atas PR dari Firda .. :D

Dulu itu, ketika masuk SD, aku adalah anak termuda, satu-satunya anak yang berumur 5 tahun. Hiyyaakk, kaget lah, temen-temenku pada gede-gede, tinggi-tinggi, lah aku??? L

Tapi hal itu tidak mematahkan semangatku untuk bersekolah, aku yang meminta untuk sekolah di umur yang begitu kecil, yaahh jadi terima resiko deh … ^^

Langsung aja deh, aku mau cerita tentang pengalamanku di masa SD, check it out …

Kalau diingat-ingat, saat SD kelas 3 tepatnya, saat itu aku mulai tahu dan mengenal bakatku yang sebenarnya. Jadi pada saat acara kartinian, wali kelasku memilih beberapa siswa untuk lomba membaca puisi, dan tentunya dilatih juga oleh beliau, dan aku terpilih (seneng banget awalnya karena aku diberi kesempatan untuk bisa tampil di depan umum begitu) dan itu tak kusia-siakan, kesempatan emas ga datang dua kali kan? Hehehehehe

Aku sangat berminat awalnya dengan segala hal yang berhubungan dengan sastra, jadi aku berlatih sangat keras agar bisa memenangkan lomba baca puisi pertamaku. Walaupun agak nervous saat lomba dimulai, tapi akhirnya aku senang karena aku bisa menampilkan yang menurutku itu sudah yang terbaik, dan tinggal menunggu hasilnya saja. Ketika hasilnya dibacakan, aku tersentak kaget dan diam seribu bahasa, “Bella Fitrianah juara 1”, itulah yang kudengar dan tertulis di piagam penghargaan, dan itulah piagam pertamaku …

Alhamdulillah ya … ^_^

Lanjuutt,,,

Waktu aku kelas 4, aku mulai merasakan pahitnya mas SD (hiks,,, hiks,,,). Saat itu ada sedikit masalah dengan penglihatanku, dan kalau dikelas aku duduk dibangku hampir belakang, jadi aku bingung deh kalau sedang mengikuti pelajaran, kadang penglihatan tiba-tiba kabur, kadang tiba-tiba pusing. Aaahhhh, dan parahnya semua temenku malah gak ada yang bantuin aku, dan sakitnya, ada yang memprovokasi lagi. Sebut saja Yulia (nama samaran), iihhhh kalau jujur nih, sampai detik ini masih teringat dalam pikiran ini tentang semua kejahatannya padaku. Yang bener aja, semua temenku dipengaruhi sama dia, bilangnya “Eh gak usah bantuin bella, biarin aja, biar dia nangis. Awas lhoh kalau kamu bantuin bella, gak tak bolo (baca: gak usah jadi temenku)”

Aaaaahhhh, siapa yang gak sakit coba digituin, iya kalau cuma satu atau dua orang aja, gak masalah, lah ini sekelas??? Buruk banget kan? Dan itu terus berlanjut  sampai naik ke kelas 5, bayangin aja setahun aku mengalami tekanan batin di sekolah, fiiuuuhhh …

Dan parahnya juga, sepupuku yang kerap bantuin aku kalau lagi belajar bareng dan ngerjain tugas, dia pindah ke Jakarta. Huuuaaa, nangisku makin menjadi-jadi … :’(

Tapi aku yakin hidup ini memang terus berputar, kalau di kelas 4-5 aku merasakan pahit, maka dikelas 6 adalah buahnya, maniiisss banget … hihiihihhi

Di kelas 6, alhamdulilah penglihatanku mulai membaik dan tentunya dengan sedikit bantuan … ^^

Sempat terfikirkan untuk balas dendam ke Yulia, yahhh gara-gara sikap jahatnya kepadaku itu. Tapi, rasa-rasanya dosa kan punya sifat kayak gitu, jadi yaaahhh, aku biasa aja deh ke dia, menganggap semuanya baik-baik saja … ^^

Oke deh, kelas 6 itu pertama kalinya aku ada “rasa” ke seorang cowok, tapi sikapku ke dia biasa aja, jadi aku sama dia ya sebatas teman saja.

Suatu hari, aku dan beberapa temanku lagi kumpul-kumpul dirumahku, cerita-cerita dan ngegosip gitu (hehehehe). Eehh trus kepikiran buat nongkrong di gapura deket rumah. Kaget seketika ngelihat ada Rino (nama samaran) sama sahabatnya juga duduk disitu, hehehehe

Ya udah aku berani-beraniin deh buat tetep nongkrong dan ikutan nimbrung bareng mereka …

Hal yang tak kusangka terjadi, Rino bilang ‘suka’ ke aku dan memintaku untuk jadi pacarnya!!! Whattt??? Gak mimpi nih??? Tapi aku gak bisa jawab apa pun saat itu, hanya diam seribu bahasa.

Eh eh eh, malah temen-temenku yang jawab aneh-aneh, pake bilang “Iya, bella pasti mau kok, tapi ada syaratnya, kamu gak boleh deket-deket sama cewek lain” dan Rino meng’iya’kan …

Dalam pikiranku, loh loh loh, kapan aku bilang mau? Trus kapan juga aku ngasih syarat kayak gitu??? Huft, tetep aja, aku hanya bisa DIAM … -,-‘’

Dan,,, ini merupakan kisah terburuk bagiku, keesokan harinya aku bgeliat Rino duduk berdua dengan Emilia (nama samaran). Jengkel jengkel jengkel, apa-apaan nih maksudnya? Bilangnya suka, mau jadi pacarku, trus meng’iya’kan syaratku (bukan dari aku sih ^^) eh sekarang malah ama cewek lain…

Hehehehe, aneh ya, dan mulai saat itu aku gak tau gimana kelanjutan hubunganku dengannya …

Lucu juga kalau diinget-inget … :D

Yaahh, begitulah sedikit pengalamanku saat SD, saat-saat menyakitkan, menyenangkan, dan mengharukan … ^^

Semua itu tak hanya sekedar pengalaman bagiku, “Pengalaman adalah guru terbaik”, hal itulah yang sampai saat ini selalu terlintas di pikiran ini, dan setiap pengalaman yang muncul di memori hidupku akan kujadikan pelajaran bagiku untuk kedepannya agar menjadi sosok yang lebih baik lagi …

Salam sukses … ^_^

So, I think that’s all …

Thanks ya udah baca postingan ini ... ^_^