• Twitter

28 Juli 2015

Kesenyapan yang mempesona


Sebuah film bisu sutradara Michel Hazanavicius ini membuat saya tercengang, pertama kali saya melihat film ini, saya kira ini film pada tahun 1927 yang sesuai dengan setting di dalam film, ternyata tidak, ini film tahun 2011 dan menjadi film pemenang Oscar tahun 2012. Film yang bercerita tentang George Valentine yang merupakan seorang actor yang sukses pada zamannya yaitu pada tahun 1927, ia seorang idola yang hidup damai dengan segala popularitas yang dimilikinya. George bertemu  Peppy Miller yang mulanya adalah penggemar George, namun ketika ia datang ke Kinograph dan mengikuti audisi ia pun lolos dan semakin lama ia menjadi aktris hingga menjadi pemeran utama dalam sebuah film. Saat era film bersuara mulai muncul, karir Valentine tiba-tiba menurun sementara Peppy justru naik daun,

PERJALANAN

Suasana bandara Soekarno Hatta hingga malam hari ini  masih saja terlihat ramai. Aku keluar dari gate 2D dan menunggu sosok lelaki yag sudah kurindui dua minggu beklakangan ini. Aku duduk di salah satu kursi di cafe kecil di dalam bandara ini. Kulihat dari kejauhan, sesosok lelaki tinggi, putih, dengan mengenakan kaos birunya menghampiriku,
“Hai Bunga” ujarnya kemudian memelukku dengan erat.
“Hai bang Yuda, aku kangen banget”
“Aku lebih lebih lebih kangensama kamu Bunga”
“Ih lebay banget deh, haha” kemudiania melepas pelukannya
“Tapi itu beneran. Yuk sambil jalan, mobilku parker deket sini kok. Mana tasnya aku bawain aja”
“Nih. Oh ya makasih yah, udah mau jemput aku”
“Haha iyah Bunga, lagian tadi di kantor lagi nyantai kok.”
“Emang kerjaan di kantor udah kelar?”
“Udah dong. Aku selesaiin cepet-cepet tadi biar malam ini bisa jemput kamu, aku udah gaksabar pengen denger cerita kamu, haha”

19 Juli 2015

Aku dan Olenka


Olenka, sebuah novel yang menarik untuk dibaca,  awalnya membaca novel ini karena tuntutan tugas, tapi setelah tugas itu terselesaikan, aku melanjuitkan membacanya. And, finaly, I love it!

            Olenka adalah sebuah novel yang ditulis oleh Budi Darma, buku yang diterbitkan oleh Balai Pustaka ini bercerita tentang seorang perempuan lesbian, Olenka, yang kesehariannya ia sering melukis dan ia mampu membuat lukisannya seperti hidup. Sudut pandang cerita ini bukanlah Olenka, melainkan ‘aku’ yang kemudian kita kenal sebagai ‘Fanton Drummond’, dalam buku ini Fanton menceritakan bagaimana pertemuan pertamanya dengan Olenka, yaitu di lift apartement Tulip Tree dan semenjak saat itu Fanton jatuh cainta dan selalu ingin bertemu Olenka sebab Olenka adalah sosok yang selalu muncul dalam pikirannya. Fanton akhirnya mengetahui bahwa Olenka telah berkeluarga, suami Olenka bernama Wayne Danton dan anaknya Steven. Buku ini menceritakan bagaimana hubungan Olenka dan Fanton yang semakin lama semakin dekat, hingga terjadi perselingkuhan diantara mereka yang sengaja ia tutup-tutupi dari Wayne Danton, kedekatan mereka tak hanya sekadar berdiskusi berdua dan saling kunjung, tapi mereka juga bercinta di tempat tidur, tak ubahnya suami istri, namun walaupun mereka saling tertarik mereka sepakat tidak akan menikah.

PASTI BISA BERMIMPI


            “Mbak pernah naik kapal terbang ngga?” ujarnya saat aku membeli es teh seharga tiga ribu, saat itu aku bersama Gill, teman baikku, sesaat mendengar mbak-mbak penjual es keliling itu kamu saling berpandangan, seolah bertanya apa maksudnya?
            “Kapal terbang?” jawabku dengan bingung
“Iyah, kapal terbang mbak” sembari ia menggerakkan tangannya seperti pesawat yang hendak terbang
“Maksudnya pesawat mbak?” ujar Gill memotong obrolan kami, mbak penjual es itu tersenyum
“Oh, iya pernah mbak” jawabku
“Kemana mbak?”
“Yah kemana aja mbak, ke luar kota pernah, ke luar negeri juga”
“Wah, enak nggak mbak?”

OBROLAN TENTANG A, B, O dan AB


“Dia itu orangnya pendiam” kata Ghifar
“Hah? Apaan sih? Dia itu cerewet” ujarku
“Ih apaan dah. Orang-orang golongan darah O itu pendiam, trus tertutup, tapi orangnya baik”
Obrolan malam ini disebuah cafe kecil di tepi Jakarta sungguh lucu, aku bersama Ghifar, teman dekatku sejak kuliah disini sedang membicarakan seseorang dan menilainya dari segi golongan darahnya. Aku bukan orang yang mudah menilai orang dari golongan darah, tapi Ghifar sangat yakin atas penilaiannya. Katanya darah yang mengalir di dalam tubuh seseorang bisa mencerminkan sifat orang tersebut. Ghifar pernah mengatakan bahwa aku cuek, nggak peka dan nggak sensitif, tapi smart. Tapi bukan hanya dia, Nurul, yang juga teman baikku pernah mengatakan hal serupa. Bedanya, Nurul menilaiku karena kita sering bersama, sedangkan Ghifar menilaiku karena golongan darahku B. Tapi jawaban mereka soal bagaimana aku adalah sama. Ah, semenjak saat itu, aku jadi sering menilai orang dari golongan darahnya.

PELANGI DAN BUNGA


Hai Bunga...
Hai bunga di taman yang indah...
Hai bunga yang indah di taman...
Seperti bintang-bintang di langit, aku hanya mampu melihatnya dari kejauhan.
***
Sepenggal puisi yang kuterima darinya, yah, sosok yang kusayangi, tapi kita terperangkap dalam cinta segitiga. Kusebut lelaki itu PELANGI. Tapi, pelangi ini bukanlah sebuah efek dari hujan yang warnanya mejikuhibiniu. Bukan. Jadi ceritanya aku mendapat jajanan arum manis darinya, yah seperti yang kita tahu arum manis itu warnanya beragam layaknya pelangi. Sejak hari itu, kami saling dekat, dekat yang semakin intim, bukan lagi hanya jalan berdampingan, kita sudah melakukan banyak hal.

Selamat...



DEWA
Sore itu, handphone berdering terus menerus, keringatku bercucuran, panik, kedua tanganku sibuk membuka satu lemari ke lemari lainnya, satu laci ke laci lainnya, mataku terfokus pada setumpuk dokumen yang seolah menjerit ingin diselesaikan, nafasku tak beraturan, dan kakiku bergetar. “Arghhh...” tanganku membongkar semua dokumen diatas meja, jatuh berserakan. Aku lupa! BIsa-bisanya aku lupa! Aku duduk dikursi yang bisa kubilang “kursi panas”,yah sepanas pikiranku sekarang. Bagaimana tidak? Semua yang ada didepan mataku seperti berbeda, tak seperti biasanya, aku menghembuskan nafas berat, aku mulai mengatur nafas, aku mencoba untuk tetap tenang, aku menutup mata...